Tuesday, March 18, 2008

Family Counseling


FAMILY COUNSELING

APAKAH KELUARGA ITU ?

Terdapat beberapa bentuk keluarga, yaitu :

-Nuclear Family.
-Extended Family.
-Keluarga campur.

GAMBARAN KELUARGA MODEREN

-Perceraian.
-Pernikahan kembali.
-Kedua orang tua bekerja.

Gambaran keluarga demikian kemungkinan besar akan menimbulkan masalah bagi
anggota keluarganya.

DASAR-DASAR FAMILY COUNSELING

Pusat dari system interpersonal dalam tiap kehidupan seseorang adalah
keluarga. Seorang bayi belajar bagaimana hidup dan menerima kehidupan itu
melalui interaksinya dalam keluarga. Interaksi seseorang di masa depan
memperlihatkan intensitas ikatan emosi dan kepercayaan dasar terhadap diri dan
dunia luar yang dihasilkan pada interaksi awal dalam keluarga (Framo, 1976, dalam
Kendall, 1982 : 517). Saat anak-anak tumbuh dan matang, mereka berubah dalam
banyak hal dan keluargapun berubah pula. Hal ini berlangsung selama
perkembangan seseorang dalam rentang kehidupannya.

Jika anak, remaja, atau orang dewasa mengalami disfungsi psikologis,
masalah ini mungkin berawal dari konflik yang tak terpecahkan dalam keluarga di
masa lalu (Jackson, 1965, dalam Kendall, 1982). Misalnya suatu pasangan mungkin
membawa anak mereka untuk konseling/terapi, hanya untuk menyatakan bahwa
masalah mereka dengan anaknya hanyalah masalah sekunder dalam konflik
perkawinannya. Hal ini mungkin kasus dimana anak terjebak di tengah-tengah di
antara masalah kedua orangtuanya, yang dapat mengembangkan symptom-simptom
seperti anxiety, tidak patuh atau gagal di sekolah, dimana hal ini menyebabkan
tekanan terhadap situasi keluarga. Demikian juga halnya dengan klien dewasa,
dimana mungkin berusaha menanggulangi perasaan depresinya, sebagai akibat dari
konflik perkawinannya yang sangat mengganggu kepercayaan dirinya, dengan
mengembangkan penghargaan diri yang besar.

Weakland (1960, dalam Imbercoopersmith, 1985) membuat hipotesa bahwa
seseorang yang mengalami gangguan perilaku berat merupakan korban dari pesanpesan ketidakrukunan satu pihak dengan pihak lain dalam keluarga.

Minuchin (1974, dalam Imbercoopersmith, 1985) menjelaskan tentang “Triad
yang kaku”, yaitu meliputi : (1) “detouring”, dimana orang-orang yang lebih dewasa
menyerang atau overproteksi terhadap anak; (2) “koalisi orang tua –anak”, dimana salah satu orang tua dan anak bersekutu untuk melawan orang tua yang
lain, dan (3) “triangulasi”, dimana anggota (biasanya anak) berada dalam koalisi
yang tertutup dengan dua anggota lain yang sedang mengalami konflik.

Imbercoopersmith (1985) menyatakan bahwa Family Conselor/Therapist
harus memliki kemampuan menganalisa bagaimana pola triadic di dalam keluarga,
melakukan intervensi yang efektif bagi pola triadic dengan memberikan tugastugas, dan menghindari hubungan yang kurang baik antara hubungan triadic para
anggota keluarga dengan professional.

Meskipun masalah klien bukan karena disfungsi dalam keluarga, keluarga
dapat menjadi sumber yang penting dalam proses konseling/terapi. Jadi,
konselor/terapist berusaha memberi gambaran mengenai dukungan dan dorongan
anggota keluarga jika individu berusaha untuk keluar dari permasalahan melalui
proses konseling/terapi ini. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan seluruh anggota
keluarga.

Jika konselor/terapist melakukan intervensi terhadap keluarga atau pasangan,
seluruh anggota keluarga hendaknya terlibat bersama. Hal ini disebut Conjoint
Conseling/Therapy, karena seluruh keluarga dilihat sebagai kelompok tunggal. Jadi,
permasalahan tidak hanya didiskusikan dengan satu atau dua anggota keluarga saja.
Konseling/terapi ini memliki keuntungan membawa seluruh anggota keluarga secara
langsung dalam proses terapi. Hal ini memungkinkan adanya kesepakatan untuk
bekerjasama untuk perubahan dan memperkecil kemungkinan anggota keluarga
yang lain memberikan bimbingan yang berbeda (Kendall et al., 1982 : 517-518).

Famili Conseling/Therapy merupakan satu bentuk intervensi yang ditujukan
bagi penyelesaian masalah keluarga. Pendekatan pada intervensi ini sangat
concerned dengan struktur keluarga (baik dalam bentuk dyad maupun triad). Yang
dimaksud dengan dyad adalah 2 orang yang diamati dan diperlakukan sebagai 1
unit, biasanya parental dyad. Sedangkan triad adalah 3 orang yang diamati sebagai
1 unit. Yang diobservasi adalah bagaimana para anggota keluarga berinteraksi satu
sama lain. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang menjadi focus dari Famili
Conseling/Therapy, yaitu :

- Mengubah sekuen perilaku diantara anggota keluarga.
- Memberanikan anggota keluarga untuk berpendapat beda dari yang lain.
- Mengusulkan beberapa alliance (persekutuan atau perserikatan) dan
melemahkan beberapa yang lain.

Jadi, focus dari Family Conseling/Therapy lebih pada outcome dan perubahan,
bukan pada metodenya itu sendiri. Ukuran dari keberhasilan konseling/terapi adalah
bila ada perubahan dalam family construct.

Keluarga dipandang sebagai satu unit fungsi, sehingga diperlukan pula
sebagai satu kesatuan. Bila ada salah satu anggota keluarga yang
menunjukkan masalah yang amat menonjol, maka ini dianggap sebagai symptom
dari sakitnya kelurga.

Jadi, yang terutama diperhatikan adalah “relationship” di antara anggota
keluarga. Apa yang diinterpretasi adalah suasana yang diciptakan oleh relasi
keluarga itu dan bukannya symptom-symptom yang muncul (Perez, 1979).

No comments: